facebook

Senin, 31 Januari 2011

KoTa KoTa Yang Hilang

Didunia banyak sekali peninggalan-peninggalan bersejarah dari peradaban masa lalu. Diantara peninggalan-peninggalan itu adalah kota-kota yang menjadi pusat dari munculnya sebuah peradaban. Berikut adalah kota-kota kuno yang ada dimasa lalu yang hilang. Kota-kota tersebut ada yang telah ditemukan maupun yang belum sehingga tetap menjadi misteri sampai kini.
1. Machu Pichu
Machu Picchu sebuah kota terpencil dekat Urubamba Valley di Peru. Kota ini pernah ditemukan dan dijarah oleh conquistador, dan ketika Sejarawan berkunjung di Hiram Bingham pada tahun 1911 menjadikannya dikenal di luar. Kota ini terbagi menjadi distrik-distrik, dan kelengkapan lebih dari 140 struktur yang berbeda dibatasi oleh dinding-dinding batu yang dipoles. Kota ini dibangun sekitar tahun 1400-an oleh suku Inca dan ditinggalkan kurang dari 100 tahun kemudian. Kemungkinan besar ketika jumlah penduduknya terjangkit wabah cacar yang dibawa oleh para penjelajah dari Eropa. Ada banyak spekulasi mengenai kenapa Machu Picchu digunakan untuk tempat tinggal, dan juga mengapa suku Inca memilih membangun di lokasi yang aneh. Beberapa orang mengatakan ini adalah sebagai tempat yang suci,  sementara yang lain berpendapat bahwa daerah ini digunakan sebagai penjara. Tetapi penelitian baru-baru ini menunjukkan bahwa mungkin itu harta pribadi kaisar Inca Pachacuti, dan lokasi ini dipilih karena berada dipegunungan yang menonjol dan sesuai dalam mitologi Inca.
machu-picchu
2. Atlantis
Pada bab ini cukup mudah untuk menulis Atlantis sebagai hal yang tidak lebih dari sebuah mitos. Tetapi kota legendaris ini telah menjadi sumber spekulasi sejak Plato seorang filsuf pertama kali menuliskan tentang hal ini pada 360 SM. Digambarkan oleh Plato bahwa dikota ini pada masa itu terdapat sebuah peradaban maju dan hebat dengan kekuatan angkatan lautnya. Atlantis diceritakan telah menaklukkan sebagian besar Eropa sebelum tenggelam ke laut sebagai akibat dari beberapa jenis bencana lingkungan. Sementara cerita Plato dilihat oleh sebagian besar kalangan hanyalah sebuah karya fiksi, dengan deskripsi suatu peradaban besar yang hilang telah membuat imajinasi dari banyak penulis dan calon petualang, dan ada banyak ekspedisi diluncurkan untuk mencari kota ini.
The-Lost-City-of-Atlantis
3. Pompeii

Kota Romawi Pompeii ini hancur pada tahun 79 M akibat meletusnya gunung berapi Vesuvius sehingga mengubur seluruh komunitas yang berada didalamnya hingga berada di bawah 60 kaki abu dan batu. Kota ini diperkirakan memiliki sekitar 20.000 penduduk pada waktu itu, dan itu dianggap sebagai salah satu tempat liburan utama untuk kelas atas masyarakat Roma. Setelah letusan, reruntuhan berdiri selama 1.700 tahun sebelum tanpa sengaja ditemukan kembali pada 1748 oleh para pekerja untuk membangun istana Raja Naples, dan sejak itu Pompeii telah menjadi sumber konstan penggalian oleh arkeolog. Ironisnya, kehancuran yang disebabkan oleh Vesuvius, yang pada saat itu menenggelamkan dengan begitu banyak lukisan dinding dan patung-patung, membuat Pompeii menjadi bagian penting para Sejarawan modern untuk memahami kehidupan di zaman Roma kuno.
Pompeii
4. Angkor
Wilayah Angkor di Kamboja menjadi pusat kekuasaan kerajaan Khmer dari 800 M hingga tahun 1400-an. Daerah itu ditinggalkan secara perlahan-lahan oleh penduduknya yang berakhir dengan invasi oleh tentara Thailand pada tahun 1431. Kota besar dimasa itu dengan ribuan candi Budha . Kota ini relatif tak tersentuh hingga 1800-an, ketika sekelompok arkeolog Prancis mulai memulihkannya. kuil Angkor terkenal Wat umumnya dianggap sebagai monumen keagamaan terbesar yang ada.
Angkor-Wat
5. Memphis
Memphis didirikan pada sekitar tahun 3.100 SM, Memphis adalah ibu kota Mesir kuno, dan bertugas sebagai pusat administratif peradaban selama ratusan tahun sebelum ditinggalkan dengan bangkitnya Thebes dan Alexandria. Pada puncaknya, Memphis diperkirakan memiliki populasi lebih dari 30.000, yang membuatnya menjadi kota terbesar jaman dahulu. Selama bertahun-tahun, lokasi Memphis menjadi hilang, dan itu menjadi bahan perdebatan di antara arkeolog sebelum ditemukan kembali oleh ekspedisi Napoleon di akhir 1700-an. Sayangnya, batu-batu dari reruntuhan telah dipakai untuk membangun pemukiman di dekatnya, dan banyak bagian penting dari situs menjadi hilang,
memphis
6. El Dorado
El Dorado adalah sebuah mitos kerajaan yang ditemukan di hutan Amerika Selatan. Secara harfiah berarti “The Golden one” dalam bahasa Spanyol. Kota ini disebut dipimpin oleh seorang raja yang kuat dan mempunyai kekayaan tak terhingga yang berupa emas dan perhiasan. Pada masa conquistador, kota ini menjadi daya tarik, dan beberapa  ekspedisi dilakukan untuk mencari kota ini. Ekspedisi yang paling terkenal dipimpin oleh Gonzalo Pizarro, pada tahun 1541 dia memimpin sekelompok 300 tentara dan beberapa ribu orang India ke dalam hutan untuk mencari El Dorado. Mereka menemukan tidak ada bukti dari kota atau harta, dan setelah kelompok itu hancur oleh penyakit, kelaparan, dan serangan oleh pribumi, ekspedisi ditinggalkan.
eldorado
7. Petra
Petra berada dinegara Yordania terletak di dekat Laut Mati dan diyakini pernah menjadi pusat perdagangan karavan Nabataean. Sesuatu yang paling menonjol dari kota ini adalah arsitektur batunya yang indah, yang diukir dari batuan pegunungan di sekitarnya. Petra sebuah kota dengan benteng alami ketika didirikan pada 100 SM, dan bukti menunjukkan bahwa banyak kemajuan teknologi lainnya pada masa itu seperti bendungan dan waduk, yang membantu para penghuni kawasan terhindar dari banjir dengan bangunan berupa saluran banjir dan tempat menyimpan air untuk digunakan pada saat-saat kekeringan. Setelah ratusan tahun mengalami kemakmuran kemudian mengalami penurunan setelah Romawi menaklukkan daerah itu. Pada tahun 363 gempa bumi menghancurkan beberapa bangunan dan infrastruktur menjadi lumpuh. Petra pada akhirnya ditinggalkan, dan bangunan itu tetap berdiri selama bertahun-tahun di padang pasir sebelum ditemukan kembali dan disebarluaskan kepada dunia pada tahun 1812 oleh penjelajah Swiss.
Petra
8. The Lost City of Z
Konon terletak jauh di hutan Brasil, kota yang hilang Z dikatakan sebagai sebuah peradaban maju dengan jaringan canggih jembatan, jalan, dan kuil. Spekulasi tentang Z dimulai setelah dokumen itu ditemukan di mana seorang penjelajah Portugis menegaskan bahwa dia pernah mengunjungi kota ini pada 1753, tapi selain itu tidak ada bukti keberadaannya yang pernah ditemukan. Kota Z adalah yang paling terkenal untuk menarik kepentingan penjelajah Percy Fawcett, yang pada tahun 1925 menghilang tanpa jejak saat mencarinya, dan selama bertahun-tahun sejumlah petualang lainnya telah meninggal atau hilang. Dalam beberapa tahun terakhir, sebuah kota yang dikenal sebagai Kuhikugu ditemukan di Hutan Amazon bukti yang menunjukkan benteng dengan teknik yang canggih.
the lost city
9. Troy
Troy terkenal dalam puisi-puisi epik Homer. Troy adalah kota yang legendaris sekali, kota ini terletak di Turki modern. Dikenal sebagai situs dari Perang Troya, Troy kuno adalah kota-benteng yang kuat yang berdiri di atas bukit dekat sungai Scamander. Lokasi pantai yang memungkinkannya untuk menjadi kekuatan angkatan laut, dan dataran dekatnya disediakan untuk lahan pertanian yang sangat baik. Pertama kali digali di tahun 1870-an oleh Heinrich Schliemann, menemukan berbagai kota di situs tersebut, yang selama bertahun-tahun telah dibangun di atas satu sama lain. Pada masa itu kota ini pernah menjadi pusat kekuasaan yang tersohor.
Troy
10. Patagonia
Kota ini dikenal sebagai Kota Wandering atau kota para kaisar. Kota para kaisar adalah sebuah kota mitos yang diyakini terletak di ujung selatan Amerika Latin di daerah yang dikenal sebagai Patagonia. Kota ini tidak pernah ditemukan, menurut penjelajah kolonial mengatakan kota itu didirikan oleh korban yang selamat dari sebuah kapal karam Spanyol, dan diyakini memiliki sejumlah besar emas dan perhiasan. Seiring dengan berjalannya waktu, sejumlah legenda telah terbentuk di sekitar Kota ini, dengan mengatakan bahwa daerah itu dihuni oleh 10 raksasa dengan kakinya yang tinggi, dan ada mitos sebagai kota hantu yang bisa muncul dan menghilang sesuka hati.
patagonia
Read more »

Malam Pertama

Ada sepasang pengantin baru berada di kamar pengantin, di malam pertama. Pada tengah malam pertama itu, tiba-tiba isterinya mengerang, “Adui.. Sakitnya bang… ! Macam mana nkisah malam pertamai bang..?” Suaminya lantas menenangkan isterinya, “Jangan nangis Sayang.. Nanti emak ayah dengar.. Mereka mungkin belum tidur lagi tu..” Kebetulan bilik mertua hanya bersebelahan kamar tidur pengantin. Isterinya teresak-esak mengerang “… Sakitnya Bang”
Tapi kerana tidak dapat menahan sakit, isterinya tambah kuat mengerang. Mahu tidak mahu, si suami pun berkata, kali ini kuat sedikit suaranya: “Sabar Sayang! Tahan saja.. Esok baru cabut.”
Sejak dari tadi si mertua lelaki masih belum tidur. Dia memang terdengar anak perempuannya mengerang, tadi dia tidak peduli, biasalah malam pengantin, fikirnya. Tapi kali ini dia sudah hilang sabar. Dia bangun, pergi ke bilik sebelah lantas menendang pintu kamar pengantin.
Dengan rasa geram si ayah mertua berteriak: “Ni apa kena ni? Tak faham ke? Anak aku boleh mati kalau besok baru kau nak cabut! CABUT SEKARANG JUGA!” …
Terkejut besarlah kedua pengantin tu. Sambil tersipu-sipu pengantin perempuan pun berkata kepada ayahnya: “Abah, takkan sakit gigi pun boleh mati.. Lagipun manalah ada Klinik Gigi yang buka 24 jam?”
Read more »

Kamis, 27 Januari 2011

4 Sinyal Buruk Sang Sahabat


MANUSIA tercipta sebagai makhluk sosial, itu sebabnya manusia saling membutuhkan satu sama lain. Persahabatan pun menjadi salah satu wujud manusia berkomunikasi dan bergaul dengan individu lainnya. Namun, dalam merangkai sebuah persahabatan tidak semua individu disertai dengan niat tulus. Tak sedikit pula yang membawa maksud-maksud tertentu dalam membina persahabatan.

Terkadang persahabatan juga bisa menjadi berantakan karena satu pihak terlalu mengedepankan ego atau berubah secara drastis. Pecahnya persahabatan bisa disebabkan oleh banyak hal, atau strategi ”makan teman”. Singkat kata, Anda pun perlu berpikir cerdas dalam memilih teman yang tepat. Jika sang sahabat mulai menunjukkan tanda-tanda tidak bersahabat, menurut Sheknows ada beberapa hal yang perlu Anda perhatikan seperti:

Dia tidak senang melihat Anda bahagia

Tak bisa dihindari, jenis teman yang satu ini pastinya ada di sekeliling Anda. Saat kalian berdua sama-sama mengejar karier, dari awal si dia kerap menunjukkan rasa cemburu pada keberhasilan yang Anda dapatkan. Kecemburuan dan daya saing merupakan tanda-tanda peringatan besar bahwa persahabatan yang terjalin antara Anda dan sang sahabat tidaklah sehat.

Dia terlalu kritis

Sahabat sering kali protes pada diri Anda, hal ini diakibatkan karena dirinya terlalu kritis menilai sikap Anda atau segala sesuatu yang Anda miliki. Jangan heran bila sahabat sering melontarkan kata-kata pedas seperti, “Kamu orang yang workaholic, dan tidak pernah punya waktu untuk saya.” Atau “Mereka hanya menyukaimu, karena mereka tidak tahu kamu yang sebenarnya.” Bahkan, kekasih Anda yang tidak tahu apa-apa pun bisa menjadi sasaran empuk kemarahannya, seperti kata-kata “Kekasihmu adalah orang yang brengsek.” Bila hal ini sudah tidak bisa Anda tolerir, maka Anda pun berhak memotong ucapan sinisnya dan memilih bersahabat dengan orang lain.

Dia hanya menjadi sahabat Anda saat membutuhkan sesuatu dari Anda

Persahabatan yang baik, tentunya tidak hanya mencari keuntungan untuk diri sendiri. Meski demikian, jika sang sahabat terkadang sudah berani meminjam baju Anda tanpa mengembalikannya, atau hanya membutuhkan Anda saat dirinya tengah dilanda musibah, atau ingin menikmati makanan gratisan dari Anda saat hang out, maka Anda perlu berpikir kembali. Persabahatan seperti apa yang sedang Anda bina bersamanya.

Senang memanasi Anda

Sikap buruk sahabat juga bisa menjadi pemicu retaknya persahabatan, terlebih jika sahabat Anda sudah mengklaim bahwa pacar Anda telah merayunya. Kali ini sepertinya sahabat Anda secara sengaja ingin memanasi Anda. Bila hal ini terus berlanjut, misalkan sahabat terus memanasi Anda, bahkan melalui situs jejaringan Facebook, maka Anda harus mengambil sikap tegas untuk sikapnya yang sudah semakin gila.
Read more »

Love

Aku memandang kalender yang terletak di meja dengan kesal. Sabtu, 30 Maret 2002, hari ulang tahun perkawinan kami yang ketiga. Dan untuk ketiga kalinya pula Aa’ lupa. Ulang tahun pertama, Aa’ lupa karena harus rapat dengan direksi untuk menyelesaikan beberapa masalah keuangan perusahaan. Sebagai Direktur keuangan, Aa’ memang berkewajiban menyelesaikan masalah tersebut. Baiklah, aku maklum. Persoalan saat itu memang lumayan pelik.
Ulang tahun kedua, Aa’ harus keluar kota untuk melakukan presentasi. Kesibukannya membuatnya lupa. Dan setelah minta maaf, waktu aku menyatakan kekesalanku, dengan kalem ia menyahut,” Dik, toh aku sudah membuktikan cintaku sepanjang tahun. Hari itu tidak dirayakan kan tidak apa-apa. Cinta kan tidak butuh upacara…”
Sekarang, pagi-pagi ia sudah pamit ke kantor karena harus menyiapkan beberapa dokumen rapat. Ia pamit saat aku berada di kamar mandi. Aku memang sengaja tidak mengingatkannya tentang ulang tahun perkawinan kami. Aku ingin mengujinya, apakah ia ingat atau tidak kali ini. Nyatanya? Aku menarik napas panjang.
Heran, apa sih susahnya mengingat hari ulang tahun perkawinan sendiri? Aku mendengus kesal. Aa’ memang berbeda dengan aku. Ia kalem dan tidak ekspresif, apalagi romantis. Maka, tidak pernah ada bunga pada momen-momen istimewa atau puisi yang dituliskan di selembar kertas merah muda seperti yang sering kubayangkan saat sebelum aku menikah.
Sedangkan aku, ekspresif dan romantis. Aku selalu memberinya hadiah dengan kata-kata manis setiap hari ulang tahunnya. Aku juga tidak lupa mengucapkan berpuluh kali kata I love you setiap minggu. Mengirim pesan, bahkan puisi lewat sms saat ia keluar kota. Pokoknya, bagiku cinta harus diekspresikan dengan jelas. Karena kejelasan juga bagian dari cinta.
Aku tahu, kalau aku mencintai Aa’, aku harus menerimanya apa adanya. Tetapi, masak sih orang tidak mau berubah dan belajar? Bukankah aku sudah mengajarinya untuk bersikap lebih romantis? Ah, pokoknya aku kesal titik. Dan semua menjadi tidak menyenangkan bagiku. Aku uring-uringan. Aa’ jadi benar-benar menyebalkan di mataku. Aku mulai menghitung-hitung waktu dan perhatian yang diberikannya kepadaku dalam tiga tahun perkawinan kami. Tidak ada akhir minggu yang santai. Jarang sekali kami sempat pergi berdua untuk makan malam di luar. Waktu luang biasanya dihabiskannya untuk tidur sepanjang hari. Jadilah aku manyun sendiri hampir setiap hari minggu dan cuma bisa memandangnya mendengkur dengan manis di tempat tidur.
Rasa kesalku semakin menjadi. Apalagi, hubungan kami seminggu ini memang sedang tidak baik. Kami berdua sama-sama letih. Pekerjaan yang bertumpuk di tempat tugas kami masing-masing membuat kami bertemu di rumah dalam keadaan sama-sama letih dan mudah tersinggung satu sama lain. Jadilah, beberapa kali kami bertengkar minggu ini.
Sebenarnya, hari ini aku sudah mengosongkan semua jadual kegiatanku. Aku ingin berdua saja dengannya hari ini dan melakukan berbagai hal menyenangkan. Mestinya, Sabtu ini ia libur. Tetapi, begitulah Aa’. Sulit sekali baginya meninggalkan pekerjaannya, bahkan pada akhir pekan seperti ini. Mungkin, karena kami belum mempunyai anak. Sehingga ia tidak merasa perlu untuk meluangkan waktu pada akhir pekan seperti ini.
”Hen, kamu yakin mau menerima lamaran A’ Ridwan?” Diah sahabatku menatapku heran. ”Kakakku itu enggak romantis, lho. Tidak seperti suami romantis yang sering kau bayangkan. Dia itu tipe laki-laki serius yang hobinya bekerja keras. Baik sih, soleh, setia… Tapi enggak humoris. Pokoknya, hidup sama dia itu datar. Rutin dan membosankan. Isinya cuma kerja, kerja dan kerja…” Diah menyambung panjang lebar. Aku cuma senyum-senyum saja saat itu. Aa’ memang menanyakan kesediaanku untuk menerima lamaranku lewat Diah.
”Kamu kok gitu, sih? Enggak senang ya kalau aku jadi kakak iparmu?” tanyaku sambil cemberut. Diah tertawa melihatku. ”Yah, yang seperti ini mah tidak akan dilayani. Paling ditinggal pergi sama A’ Ridwan.” Diah tertawa geli. ”Kamu belum tahu kakakku, sih!” Tetapi, apapun kata Diah, aku telah bertekad untuk menerima lamaran Aa’. Aku yakin kami bisa saling menyesuaikan diri. Toh ia laki-laki yang baik. Itu sudah lebih dari cukup buatku.
Minggu-minggu pertama setelah perkawinan kami tidak banyak masalah berarti. Seperti layaknya pengantin baru, Aa’ berusaha romantis. Dan aku senang. Tetapi, semua berakhir saat masa cutinya berakhir. Ia segera berkutat dengan segala kesibukannya, tujuh hari dalam seminggu. Hampir tidak ada waktu yang tersisa untukku. Ceritaku yang antusias sering hanya ditanggapinya dengan ehm, oh, begitu ya… Itupun sambil terkantuk-kantuk memeluk guling. Dan, aku yang telah berjam-jam menunggunya untuk bercerita lantas kehilangan selera untuk melanjutkan cerita.
Begitulah… aku berusaha mengerti dan menerimanya. Tetapi pagi ini, kekesalanku kepadanya benar-benar mencapai puncaknya. Aku izin ke rumah ibu. Kukirim sms singkat kepadanya. Kutunggu. Satu jam kemudian baru kuterima jawabannya. Maaf, aku sedang rapat. Hati-hati. Salam untuk Ibu. Tuh, kan. Lihat. Bahkan ia membutuhkan waktu satu jam untuk membalas smsku. Rapat, presentasi, laporan keuangan, itulah saingan yang merebut perhatian suamiku.
Aku langsung masuk ke bekas kamarku yang sekarang ditempati Riri adikku. Kuhempaskan tubuhku dengan kesal. Aku baru saja akan memejamkan mataku saat samar-samar kudengar Ibu mengetuk pintu. Aku bangkit dengan malas.
”Kenapa Hen? Ada masalah dengan Ridwan?” Ibu membuka percakapan tanpa basa-basi. Aku mengangguk. Ibu memang tidak pernah bisa dibohongi. Ia selalu berhasil menebak dengan jitu.
Walau awalnya tersendat, akhirnya aku bercerita juga kepada Ibu. Mataku berkaca-kaca. Aku menumpahkan kekesalanku kepada Ibu. Ibu tersenyum mendengar ceritaku. Ia mengusap rambutku. ”Hen, mungkin semua ini salah Ibu dan Bapak yang terlalu memanjakan kamu. Sehingga kamu menjadi terganggu dengan sikap suamimu. Cobalah, Hen pikirkan baik-baik. Apa kekurangan Ridwan? Ia suami yang baik. Setia, jujur dan pekerja keras. Ridwan itu tidak pernah kasar sama kamu, rajin ibadah. Ia juga baik dan hormat kepada Ibu dan Bapak. Tidak semua suami seperti dia, Hen. Banyak orang yang dizholimi suaminya. Na’udzubillah!” Kata Ibu.
Aku terdiam. Yah, betul sih apa yang dikatakan Ibu. ”Tapi Bu, dia itu keterlaluan sekali. Masak Ulang tahun perkawinan sendiri tiga kali lupa. Lagi pula, dia itu sama sekali tidak punya waktu buat aku. Aku kan istrinya, bu. Bukan cuma bagian dari perabot rumah tangga yang hanya perlu ditengok sekali-sekali.” Aku masih kesal. Walaupun dalam hati aku membenarkan apa yang diucapkan Ibu.
Ya, selain sifat kurang romantisnya, sebenarnya apa kekurangan Aa’? Hampir tidak ada. Sebenarnya, ia berusaha sekuat tenaga untuk membahagiakanku dengan caranya sendiri. Ia selalu mendorongku untuk menambah ilmu dan memperluas wawasanku. Ia juga selalu menyemangatiku untuk lebih rajin beribadah dan selalu berbaik sangka kepada orang lain. Soal kesetiaan? Tidak diragukan. Diah satu kantor dengannya. Dan ia selalu bercerita denganku bagaimana Aa’ bersikap terhadap rekan-rekan wanitanya di kantor. Aa’ tidak pernah meladeni ajakan Anita yang tidak juga bosan menggoda dan mengajaknya kencan. Padahal kalau mau, dengan penampilannya yang selalu rapi dan cool seperti itu, tidak sulit buatnya menarik perhatian lawan jenis.
”Hen, kalau kamu merasa uring-uringan seperti itu, sebenarnya bukan Ridwan yang bermasalah. Persoalannya hanya satu, kamu kehilangan rasa syukur…” Ibu berkata tenang.
Aku memandang Ibu. Perkataan Ibu benar-benar menohokku. Ya, Ibu benar. Aku kehilangan rasa syukur. Bukankah baru dua minggu yang lalu aku membujuk Ranti, salah seorang sahabatku yang stres karena suaminya berselingkuh dengan wanita lain dan sangat kasar kepadanya? Bukankah aku yang mengajaknya ke dokter untuk mengobati memar yang ada di beberapa bagian tubuhnya karena dipukuli suaminya?
Pelan-pelan, rasa bersalah timbul dalam hatiku. Kalau memang aku ingin menghabiskan waktu dengannya hari ini, mengapa aku tidak mengatakannya jauh-jauh hari agar ia dapat mengatur jadualnya? Bukankah aku bisa mengingatkannya dengan manis bahwa aku ingin pergi dengannya berdua saja hari ini. Mengapa aku tidak mencoba mengatakan kepadanya, bahwa aku ingin ia bersikap lebih romantis? Bahwa aku merasa tersisih karena kesibukannya? Bahwa aku sebenarnya takut tidak lagi dicintai?
Aku segera pamit kepada Ibu. Aku bergegas pulang untuk membereskan rumah dan menyiapkan makan malam yang romantis di rumah. Aku tidak memberitahunya. Aku ingin membuat kejutan untuknya.
Makan malam sudah siap. Aku menyiapkan masakan kegemaran Aa’ lengkap dengan rangkaian mawar merah di meja makan. Jam tujuh malam, Aa’ belum pulang. Aku menunggu dengan sabar. Jam sembilan malam, aku hanya menerima smsnya. Maaf aku terlambat pulang. Tugasku belum selesai. Makanan di meja sudah dingin. Mataku sudah berat, tetapi aku tetap menunggunya di ruang tamu.
Aku terbangun dengan kaget. Ya Allah, aku tertidur. Kulirik jam dinding, jam 11 malam. Aku bangkit. Seikat mawar merah tergeletak di meja. Di sebelahnya, tergeletak kartu ucapan dan kotak perhiasan mungil. Aa’ tertidur pulas di karpet. Ia belum membuka dasi dan kaos kakinya.
Kuambil kartu ucapan itu dan kubuka. Sebait puisi membuatku tersenyum.
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Lewat kata yang tak sempat disampaikan
Awan kepada air yang menjadikannya tiada
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
Dengan kata yang tak sempat diucapkan
Kayu kepada api yang menjadikannya abu. *
Read more »

 
Powered by Blogger